PEKANBARU,Gadabajranews.com — Di balik setiap perlawanan, selalu ada simbol kekuatan. Bagi tanah Sunda, salah satu simbol itu adalah Gada Bajra — senjata tradisional yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Jawa Barat dalam melawan penjajah pada masa pra-kemerdekaan. Kini, melalui Gadabajranews.com, kisahnya bangkit kembali, tak hanya sebagai artefak sejarah, tetapi sebagai semangat baru yang menyala.
Gada — senjata yang digenggam dan diayunkan dengan kekuatan penuh — memiliki bentuk sederhana namun daya hancur yang luar biasa. Dibuat dari kayu jati atau besi, senjata ini dirancang untuk pertarungan jarak dekat, menghadirkan luka dalam yang mematikan. Ujung-ujungnya yang kini ditambahi paku menambah daya rusaknya. Goresannya bisa menjadi luka terakhir bagi musuh yang lengah.
Bajra, kata yang dalam filosofi Hindu-Buddha berarti petir atau kekuatan ilahi, bersatu dengan Gada, menjelma menjadi lambang keteguhan, keberanian, dan kekuatan spiritual masyarakat Sunda dalam menghadapi penindasan.
Namun zaman telah berganti. Gada Bajra tidak lagi menggema di medan laga, melainkan tertidur di balik kaca museum — nyaris dilupakan. Tapi sejarah tidak bisa dibungkam selamanya. Hari ini, Gada Bajra kembali hadir bukan hanya sebagai senjata, melainkan sebagai narasi perjuangan, sebagai identitas yang menuntut untuk dikenang dan dijunjung tinggi.
Melalui Gadabajranews.com, Gada Bajra akan diperkenalkan ulang kepada generasi muda. Sebuah media yang tak hanya menyuarakan kabar, tapi juga menyalakan kembali nyala warisan budaya. Karena senjata sejati hari ini bukan hanya terbuat dari besi — melainkan dari pengetahuan, kesadaran sejarah, dan semangat untuk menjaga jati diri bangsa.
Nurhasanah _ Gadabajranews.com